Resolusi-kah?

dan, sesungguhnya agak telat untuk mengatakan H-A-P-P-Y__N-E-W__Y-E-A-R *Tiup terompet*
dan seperti biasa saya hanya akan beralibi 'better late than never'. as always.

dan begitulah tahun berlalu, masih tak dapat dirasakan maknanya oleh mahasiswi tingkat akhir yang satu ini. masih belum begitu memahami konsekwensi dan makna dari pergantian tahun yang baru saja selebrasinya diadakan dengan begitu megah. as usual.

konsekwensi pertama adalah, ini tahun dimana si mahasiswi alias saya sendiri_ harus lulus dari Fakultas Peternakan tercinta, dengan gemilang, sentosa, sejahtera, dan kalau perlu di -elu-elukan.
selanjutnya efek dari konsekwensi itu adalaha berarti saya harus segera menetapkan hati, yang mana yang akan saya kejar? pekerjaan atau sekolah?. ada suara ganjil berbisik : Nikah. ngngng.. sepertinya yang itu kondisional deh #eh??

manakah yang mau saya utamakan? cita-cita, atau keluarga saya? atau, tak bisakah keduanya saya jalani bersamaan?

Resolusi, -meminjam istilah banyak orang_entahsiapaitu_ harusnya saya persiapkan baik-baik, apalagi mengingat saya bukanlah planner yang baik, bukan pula pengingat ulung.

tak perlu melulu soal hal-hal besar,_bagi saya_ cukup hal-hal kecil yang biasa, tapi mempengaruhi tanpa disadari, seperti tak penting, tapi urgen.
seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, merapikan sandal saat masuk ruangan, mencuci tangan sebelum makan *yang ini sulit sekali!! Aaargh! * atau mendisiplinkan diri untuk terjaga dan bangun pukul 05.00 WIB.

Yeahhh...

kurang lebih seperti itulah review resolusi sayah, dari sekian banyak list yang perlu saya revisi ulang dalam diary berwarna pink. semoga banyak yang terealisasikan ke depannya.

Ganbatte...!! ^^


0 komentar:

Posting Komentar

leave your footprint here ;)