Membicarakan Cinta bersama Cinta Brontosaurus

Sebelum mulai menjamah Embrio Skripsi guwe yang ga improvenya uda kaya siput dikasi cangkang beratnya satu ton; Super Lelet, mari bercerita mengenai hari ini.

Jadi akhirnya guwe sudah nonton Cinta Brontosaurus. *Yeaaaahh...!!! :)
poster Cinta Brontosaurus di webnya Bang Dika

Jadi ceritanya beberapa minggu yang lalu, seperti biasa guwe berkunjung ke blognya abang ipar guwe; Raditya Dika *hawa-hawa pedofil menyeruak. Lalu guwe terhenyak karena ketinggalan pelem Cinta Dalam Kardus berkat banyak kegalauan, lalu kemudian guwe baca postingannya bang dika yang tumben apdet (tumben lah, belakangan bang dika lebih banyak berseliweran di Twitter ketimbang ngapdet blognya :( ) apdetnya macam begini. Guwe sempet berpikir jangan jangan dia mau bikin pelem bukunya kaya Kambingjantan waktu itu?!. dimana sebuah buku dengan konsep ga biasa, gimana jadinya kalo dibikin pilem? sudah berekspektasi lebih, tapi ternyata pilemnya sungguh jauh dari harapan.

kemudian guwe baca postingan si abang yang mengisahkan tentang pembuatan filem ini, yang pada intinya bilang kalo filem sama bukunya bakalan berbeda, kemudian, dengan melihat kapasitas bang dika yang tent saja berkembang lebih besar dibanding sebelumnya sebagai aktor dan penulis juga script writer, maka guwe berharap dia akan menghadirkan sesuatu yang baru di ranah perfileman indonesia. maka sesaat setelah filem ini resmi ditayangkan, guwe menghasut beberapa temen maen guwe; Hidut, Awien, en Wiwi buat nonton inih pelem di Rajawali, bioskopnya wong purwokerto; bersyukurlah guwe, karena saat ini Rajawali sudah sangat apdet, ga kaya dulu, yang isinya pilem-pilem ga jelas, dan kudet pake banget, Rajawali hari ini sudah lebih baik.
maka kami melenggang kesana. membeli beberapa lembar tiket bioskop, yang disambut embak-embak penjual tiket bermuka asem nan sangar. okelah, sebelumnya kita mengisi perut dengan dinner bersama (cailah...) di Oramen >>> Enak, dan recommended :3

Well, jujur guwe memang punya ekspektasi tinggi mengenai filem ini, guwe berharap banget bang dika bakal menyajikan sesuatu yang baru dan beda. Tapi... gak pernah terpikir kalo pilemnya bakal secerdas, menyenangkan, dan keren sekaligus lucu!

Kegalauan  seorang bang dika, keyakinannya mengenai fakta bahwa "tak ada cinta yang tak kadaluwarsa", keragu-raguannya, pada akhirnya dibalas telak oleh adeknya Edgar calon pacar guwe dengan kalimat :
"Emang kalo cinta butuh alasan ya Bang??"

0 komentar:

Posting Komentar

leave your footprint here ;)