The Bling Ring : An Awful Movie

Hoooii...!!!

Akhirnya bisa menggerakkan jari-jari ini buat nulis lagi Fyuuhhh... *usapkeringat. Kebanyakan bengong sama sekali nggak membantu apapun, dan nggak menghasilkan apapun selain pola tidur yang sudah 100% kacau. Sekarang gua sukses tidur di pagi hari dan bangun pas adzan dzuhur. Semuanya gara-gara kepala gua. Pernah nggak mengalami masa dimana kepala kamu penuh dengan segala pembicaraan, berisik sekali, ada yang bilang kamu harusnya begini, ada yang bilang kamu harus gitu, ada yang membahasa drama jepang, ada yang membahas gilband 2NE1, ada yang berisik sekali mengobrol tentang Shun Oguri dan Jun Matsumoto, dan satu lagi, pikiran gua yang sesungguhnya berteriak “GUA PENGEN TIDUR!!!”, yang sayangnya nggak didenger sama mereka, karena mereka tetep aja berisik, sehingga alhasil gua Cuma bisa melek sepanjang dini hari dan nggak bisa berbuat apapun.

Off to dat “Mind” topic.

Sebenernya udah lama gua pengen bahas ini; Hardisk laptop gua udah crowded dan penuh banget!. *ga penting*. Intinya adalah gua pengen bilang, gua punya koleksi filem yang hampir seluruhnya worth it buat ditonton, and for sure am proud about it. Cumaaaa....

Beberapa hari yang lalu gua abis ngopi filem dari anak kosan, gua liat poster sama screenshoot filmnya kayanya lumayan, mangkanya gua kopi, terus malem besoknya gua tonton. Judulnya The Bling Ring. Dan, sepanjang film dengan durasi sejam lebih ini, gua depresi berat, karena ini filem kagag bisa dimengerti sama sekali!!!.

Gua bukan penikmat film berat, level Eat, Pray, Love, trus Les Miserables, atau Life of Pi aja bikin gua terkantuk kantuk nontonnya, but at least film-film ini masih bisa dimengerti jalan ceritanya.

Then, try to ask me about that Bling Ring movie, gua nggak akan mau jawab apa-apa, karena film sepanjang itu nggak menghasilkan apapun dan nggak ada makna apapun, selain kisah beberapa anak cewe dan seorang cowo berumur sekitar 18 tahun, SMA, yang ngerampok barang-barang mewah punya selebriti dan sosialita, yang kerjaan mereka nggak lain adalah ngeganja, clubbing, dan upload foto selca mereka ke jejaring sosial.

Apa maknanya?. Ga ngerti. Sepengetahuan standar gua tentang sebuah cerita lakon, mau itu novel, filem, drama, atopun cerpen selalu ada part perkenalan tokoh,/ pengantar, masalah, puncak masalah/ klimaks, anti klimaks, kemudian di akhir ada resolusi.

Tapi The Bling Ring buat gua gagal menghadirkan part-part itu, karena sepanjang film, setelah di awal perkenalan tokoh, gua Cuma menemukan masalah, masalah, dan masalah, sampe hampir seperempat akhir gua lihat muncul konflik saat mereka akhirnya ditangkap NYPD. Sayangnya klimaks, antiklimaks, even resolusi, entah hilang atau tertinggal dimana, karena film itu berakhir begitu saja, dan bikin gua gondok setengah mati -_-“

Ga ada conclusion, ga ada penjelasan spesifik apa yan terjadi pada tokoh utama (di mata gua Rebecca merupakan tokoh utama), Cuma dinarasikan masing-masing mereka dengan hukumannya sendiri.

Sayang sekali, padahal gua expect lebih pas liat ada Emma Watson disana, gua pikir sutradaranya bakal ngegarap film ini lebih seru, even di awal liat posternya, gua pikir ini filem setipe sama film "Confession of A Shopaholic, atau The Devil Wears Prada. Cuma mungkin karena terinspirasi dari kisah nyata, mereka ngegarap ini plek-jiplek mirip sama aslinya. Soooo bored.


Aargh...!! hate that i watched these movie.

0 komentar:

Posting Komentar

leave your footprint here ;)